17 Des 2013

bangLi - desa tradisional penglipuran

Hanya berjarak 45 km dari kota Denpasar, adalah sebuah desa adat yang berlokasi di kabupaten Bangli yaitu Desa Tradisional Penglipuran. Merupakan objek desa wisata yang masih tradisional dan mudah dilalui, karena letaknya berada di jalan utama Kintamani – Bangli.

Desa Penglipuran tampak sangat asri, hal ini dapat dilihat dan dirasakan begitu memasuki kawasan desa. Catus Pata merupakan batas desa adat Penglipuran, disana terdapat Balai Desa, fasilitas masyarakat, dan ruang terbuka untuk pertamanan dan berfungsi sebagai area selamat datang.
 
Desa ini merupakan salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan teratur dari struktur desa tradisional lainnya, perpaduan tatanan tradisional dengan banyak ruang terbuka pertamanan yang asri membuat para pengunjung merasakan nuansa Bali pada dahulu kala. Penataan fisik dan struktur desa tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat desa tradisional penglipuran serta budaya masyarakat yang berlaku turun temurun.

Keunggulan dari desa adat penglipuran ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Bali adalah, bagian depan rumah serupa dan seragam dari hulu utama desa sampai bagian hilir desa. Desa tersusun sedemikian rapinya dengan tatanan daerah utamanya terletak lebih tinggi dan semakin menurun sampai ke daerah hilir. Selain bentuk depan yang sama, ada juga keseragaman bentuk dari bahan untuk membuat rumah tersebut. Seperti bahan tanah untuk tembok dan untuk bagian atap terbuat dari penyengker dan bambu untuk bangunan seluruh desa. Desa Penglipuran terletak di dataran yang agak tinggi, suasananya terasa sejuk.

Selain suasana pertamanan yang asri, ditambah lagi dengan ramahnya penduduk desa terhadap tamu yang datang. Banyak wisatawan datang menikmati suasana desa dan masuk ke rumah mereka untuk melihat kerajinan tangan yang dibuat oleh penduduk desa, alasan tinggal berlama lama disini sangat masuk akal (itu sebab mengapa banyak turis berkunjung, menetap dan tinggal di Bali)

Desa Tradisional Penglipuran ini termasuk desa yang banyak melakukan acara ritual, banyak sekali acara yang diadakan di desa ini seperti pemasangan dan penurunan Odalan, Galungan dan masih banyak lagi.

Saat yang tepat untuk datang melihat acara ritual di desa ini adalah ketika acara tersebut berlangsung, sehingga anda dapat menyaksikan langsung keunikan dan kekhasan dari desa penglipuran ini. Jika anda tidak sempat datang pada saat acara ritual tersebut, jangan khawatir, menikmati suasana sore hari bersama penduduk lokal juga merupakan suatu pengalaman unik di desa ini. Karena pada saat sore umumnya penduduk desa keluar rumah setelah selesai melakukan aktifitas rutin dipagi dan siang hari, mereka keluar untuk berkumpul bersama-sama penduduk desa yang lain dan para pria pada saat sore hari mengeluarkan ayam jago kesayangan mereka dan tidak jarang mereka melakukan tajen/adu ayam, tanpa pisau dikakinya.

Sambil menunggu matahari terbenam, menikmati nasi jinggo di warung pak wayan, yang murah, meriah dan membaur bersama penduduk desa, serta mencicipi 'minuman lokal' sebagai penghangat suasana yang semakin larut...


visited sept'1998
no supported image
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar